Dua Aktivis Ini Mengaku Pernah Diculik Usai Demo PT MD dan AT

Dua Aktivis Ini Mengaku Pernah Diculik Usai Demo PT MD dan AT

Muhammad Irvan S

Penulis

Terkinidotid Hadir di WhatsApp Channel
Follow

Terkini.id, Kendari - Dua aktivis asal Sulawesi Tenggara (Sultra) mengaku pernah diculik usai melakukan aksi demonstrasi terkait perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Konawe Utara (Konut) yakni PT Masempo Dalle (MD), Rabu 10 November 2021.

Polemik yang mencatut nama perusahaan PT MD dan Anton Timbang (AT) tersebut merupakan dugaan atas sejumlah persoalan sengketa kepemilikan perusahaan hingga dugaan pelanggaran hukum lainnya.

Sebut saja Bambang (nama disamarkan), ia mengatakan dirinya pernah diculik oleh Orang Tak di Kenal (OTK) yang diduga merupakan orang-orang AT, usai melakukan demonstrasi soal dugaan Ilegal Mining PT. MD.

"Saat itu saya selesai demo PT. Masempo, pas malamnya tiba-tiba ada sekelompok orang yang menjemput saya, dan satu ada saya kenal, orang itu Premannya AT," ungkapnya kepada awak media ini, Rabu 10 November 2021.

Bambang menjelaskan bahwa dirinya sempat diintimidasi oleh orang-orang tersebut hingga menderita beberapa luka memar, namun ia enggan untuk melanjutkan persoalan tersebut.

"Pada saat itu saya menderita luka memar akibat pukulan sekelompok OTK tersebut, hanya saya tidak mau perpanjang masalah karena ada sebagian teman yang bekerja dengan Pak AT," jelasnya.

Ditempat terpisah, Ganang (nama samaran) mengakui bahwa ia juga pernah mengalami pengalaman serupa.

"Saat itu saya demo di Kantor Kehutanan Sultra dan disitu sudah ada yang memantau, ada orang yang kami duga suruhan AT, mereka pada saat kita demo hanya memantau dari kejauhan," bebernya.

Namun naas, pada malam hari usai ia melakukan aksi demonstrasi tersebut, dirinya diculik oleh sekelompok OTK.

"Malamnya saya diculik sama sekelompok OTK, mereka mengancam mau ajak berdamai atau mau diselesaikan," tambahnya 

Selain itu, berdasarkan penelusuran, hal serupa juga menimpa MI salah satu mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang sempat menderita luka bacok usai berdemonstrasi terkait dugaan illegal mining PT MD.

Kasus tersebut hingga saat ini masih bergulir di Polda Sultra. Berdasarkan keterangan Kabid Humas Polda Sultra, AKBP Fery Walintukan mengatakan bahwa kasus tersebut dalam tahap lidik.

"Info Dir Krimum masih dalam lidik bro, karena mereka masih belum menemukan identitas pelaku," ujarnya saat dihubungi via pesan WhatsApp.

Sedangkan pihak bersangkutan, AT saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsAppnya, hingga kini belum juga memberikan tanggapan.

Pihak media juga telah berusaha menghubungi Kuasa Hukum AT, Abdul Rahman namun sampai berita ini diterbitkan belum mendapatkan tanggapan.