Terkini.id, Kendari - Sebelumnya beberapa Calon Siswa (Casis) yang menghubungi media ini mengungkapkan dugaan kecurangan pada Tes Perwira Prajurit Karir (PAPK) di Lanal Kendari.
Terkini, kembali beberapa Casis mengungkapkan dugaan kecurangan pada tes tersebut. Salah satu Casis yang enggan disebutkan namanya menjelaskan kronologi pada saat tes itu.
"21 Oktober Casis Panda Sultra dikumpulkan untuk dikordinasi terkait tahapan seleksi, jadwal seleksi di Balai Kesehatan Lanal Kendari, 24 oktober peserta melakukan rikmin (pemeriksaan) awal administrasi di Balai Kesehatan Lanal Kendari, dan pengukuran TB (Tinggi Badan) dan berat badan, beberapa casis dinyatakan tidak memenuhi syarat di TB oleh alat tes, tapi kemudian diukur ulang oknum panitia dan diduga diloloskan TB," kata salah satu Casis yang enggan disebutkan namanya kepada Terkini.id, Kamis 5 Januari 2023.
Ia melanjutkan bahwa tes tersebut dilanjutkan dengan tes lainnya.
"Tanggal 25 dilakukan tahapan tes kesehatan 1 kesehatan umum di rumah sakit korem, Tanggal 26 dilakukan tes kesemaptaan jasmani dan sy mendapatkan nilai lari: 6 putaran 10 m, pull up: 14x, shit up: 41x, push up: 33x, lunges: 54, shutle run: 17.9 detik, dan saya tanda tangani 6 materi kesemaptaan, 1 november melakukan tes mental ideologi tertulis, dilanjutkan sampai 3 november mental ideologi wawancara. Kesehatan 2 kesehatan dalam di RS Dr Ismoyo Korem Kendari. Tanggal 22 november melakukan tes psiko CAT di Balai Kesehatan Lanal Kendari," lanjutnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat pengumuman ada perbedaan dengan saat tes Semapta Jasmani.
"Tanggal 28 Desember peserta dikumpulkan untuk melaksanakan pengumuman secara tulisan melalui undangan-undangan atau surat dan saya dinyatakan tidak lolos semaptaan jasmani dengan nilai: lari 6 putaran 10 m, shit up: 14x, push up: 27x.. dugaan kecurangan," ungkapnya.
Ia juga menuturkan bahwa ada dugaan nilai Casis yang lain yang dilebih-lebihkan.
"Sebenarnya banyak juga Casis yang kami duga dilebih-lebihkan dalam perhitungan walaupun gerakannya salah, Sementara beberapa orang yang gerakannya salah tetap dibiarkan tak diperbaiki," tuturnya.
Selain itu Casis yang enggan juga disebutkan namanya kembali menyebutkan perbedaan antara hasil tes dan pengumuman khususnya bagian Samapta Jasmani.










