Terkini.id, Konawe Utara – Diduga ada modus permainan mafia pertambangan ditubuh perusahaan PT. Naga Bumi Utama. Pasalnya, Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dikantonginya adalah IUP Mineral Batuan jenis Peridotit namun dalam aktivitasnya diduga melakukan penambangan mineral nikel, Senin 22 Februari 2021.
Hal itu menjadi sorotan salah satu lembaga kepemudaan di Sulawesi Tenggara yakni Poros Muda Sultra. Menurut Ketua Poros Muda Sultra Jefri, bahwa ada modus permainan kelas mafia pertambangan yang terjadi di Bumi Oheo Kabupaten Konawe Utara.
“Berdasarkan data dan penelusuran kami, PT. Naga Bumi Utama ini diduga melakukan aktivitas penambangan mineral Nikel sementara IUP yang dikantonginya adalah IUP Mineral Batuan, Jadi besar dugaan kami ada permainan oknum-oknum pihak tertentu yang coba melakukan kejahatan pertambangan,” jelasnya.
Mantan Aktivis HMI Kendari ini menambahkan bahwa bukan hanya dugaan pelanggaran kejahatan pertambangan yang dilakukan oleh PT. Naga Bumi Utama tersebut, namun juga ada juga dugaan pelanggaran kejahatan kehutanan.
“Selain itu, Wilayah IUP PT. Naga Bumi Utama ini masuk dalam Kawasan Hutan, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan aktivitas baik eksplorasi maupun Operasi Produksi,” ungkap Pengurus Tamalaki Sultra ini.
- Wow Beli Honda Scoopy dan Vario 16, Bisa Dapatkan THR Hingga Rp1 Juta
- Cara Astra Motor Sulawesi Selatan Intens Dekatkan New Honda Stylo 160 kepada Masyarakat
- Masyarakat Kendari, Buruan Yuk ke Dealer Hyundai Ada Banyak Promo di Bulan Maret 2024
- Boyong New Honda Stylo 160 di Event Bakul Ramadan Claro Kendari, Buruan Ada Promo Spesial!
- Resmi Mengaspal di Kendari, Intip Spesifikasi New Honda BR-V N7X Edition
Menurut Bung Jeff (sapaan akrabnya), hal tersebut tidak bisa dibiarkan dan harus segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.
“Luas Wilayah IUP PT. Naga Bumi Utama ini seluas: 47,93 hektar sementara Kawasan Hutan Produksi didalam wilayah IUP PT. NBU seluas: 46 hektar. Sehingga tidak ada alasan untuk tindak ditindak oleh Bareskrim Polri,” pungkas alumni Teknik Tambang UHO.
Sampai berita ini dinaikkan awak media kami sudah menghubungi pihak Perusahaan, namun belum mendapatkan tanggapan terkait pemberitaan ini.